Sungai Barito



Gelondongan kayu yang dibawa melintasi Sungai Barito pada abad ke-20


Gelondongan kayu yang dibawa melintasi Sungai Barito pada abad ke-20
Mata airPegunungan Muller
Mulut sungaiLaut Jawa
Negara DASIndonesia
Panjang900 km
Ketinggian mata air...
Luahan rata-rata... m³/s
Wilayah DASsungai kapuas,kahayan,sungai negara



Sungai Barito adalah wilayah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Barito. Nama Barito diambil berdasarkan nama daerah Barito yang berada di hulu termasuk wilayahprovinsi Kalimantan Tengah, tetapi sering dipakai untuk menamakan seluruh daerah aliran sungai ini hingga ke muaranya pada Laut Jawa di Kalimantan Selatan yang dinamakan Muara Banjar/Kuala Banjar.
Sungai Barito disebut juga Sungai Banjar (Banjar river) atau Sungai Cina (China river)

[]Hidrografi

Dari kaki pegunungan Muller hingga mencapai muara Laut Jawa, panjang Sungai Barito mencapai 900 km, dengan lebar antara 650 m hingga mencapai 1000 m.

Sungai Barito: Induk Sungai di Kalimantan Selatan dan Tengah

Bumi Kalimantan sesuai namanya, Kalimantan berarti pulau yang memiliki Sungai-Sungai besar (kali ‘Sungai’; mantan ‘besar’) (Riwut, 1993:3) antara lain: Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Mahakam dan Sungai Barito. Sungai Barito bermuara pada laut Jawa dan berhubungan langsung dengan ibukota Kalimantan Selatan yakni Banjarmasin, hulu Sungai Barito berada di kaki pegunungan Muller perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Dari kaki pegunungan Muller hingga mencapai muara laut Jawa, panjang Sungai Barito mencapai 900 km, dengan lebar antara 650 m hingga mencapai 1000 m. Di daerah hulu Sungai Barito wilayah Kabupaten Murung Raya terdapat beberapa anak Sungai Barito dapat dilayari seperti: Sungai Laung panjang 35,75 km, Sungai Babuat panjang 29,25 km, Sungai Joloi panjang 40,75 km, dan Sungai Busang panjang 75,25 km. Kedalaman dasar berkisar antara 3-8 m dan lebar badan Sungai lebih dari 25 m (lihat http://www.kabmurungraya.go.id).
Di wilayah kabupaten Barito Utara, anak Sungai Barito adalah Sungai Montalat panjang 11,25 km,  Sungai Teweh panjang 87,50 km dan Sungai Lahei panjang 77, 50 km (http://www.baritoutarakab.go.id/selayang-pandang/sarana-dan-prasarana/). Di Kabupaten Barito Selatan terdapat 11 anak Sungai Barito yaitu: Sungai Jenamas panjang 3 km, Sungai Kelanis/Napu panjang 165 km, Sungai Mangkatip 160 km, Sungai Karau/Bangkuang panjang 120 km, Sungai Puning panjang 50 km, Sungai Ayuh panjang 100 km, Sungai Bamanen/Bundar panjang 20 km, Sungai Tabuk/Buntok kota panjang 20 km, Sungai Telang panjang 10 km, Sungai Janggi panjang 10 km, Sungai Bahaur panjang 50 km (lihat http://www.baritoutarakab.go.id).
Di antara perbatasan kabupaten Barito Selatan dan kabupaten Barito Kuala, terdapat anak Sungai Barito yang masuk dalam wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara yakni Sungai Paminggir, menghubungkan ke Danau Panggang kabupaten Hulu Sungai Utara. Di Kabupaten Barito Kuala terdapat beberapa anak Sungai Barito, yakni: Sungai Ulak panjang 30.2 km, Sungai Seluang panjang 38 km, Sungai Belawang panjang 38.6 km, Sungai Pelingkau panjang 38.7 km, Sungai Sabrang panjang 39.8 km, Sungai Belandean panjang 46.7 km (lihat http://travelingluck.com/Asia/Indonesia/Kalimantan+Selatan…).
Di kabupaten Barito Kuala juga terdapat cabang Sungai Barito yakni Sungai Kapuas Murung yang menghubungkan ke kabupaten Kuala Kapuas Kalimantan Tengah. Sungai Barito memiliki dua anak Sungai yang besar yaitu Sungai Bahan atau Nagara dan Sungai Martapura. Sungai Nagara memiliki beberapa cabang Sungai yakni Tabalong, Balangan, Pitap, Alai, Amandit dan Amas, tempat bermukim sebagian besar penduduk Kalsel. Kota penting di wilayah tersebut antara lain Tanjung, Amuntai, Barabai, Kandangan, Rantau dan Negara yang berada di daerah kaki pegunungan Meratus, kota-kota ini disebut dengan istilah Hulu Sungai. Adapun Sungai Martapura melewati kota Banjarmasin dan Martapura.  Selain anak Sungai dan cabang Sungai Barito, di Kabupaten Barito Kuala terdapat tiga buah kanal buatan yang disebut Anjir untuk menghubungkan Sungai Barito dengan Sungai Kapuas, yakni Anjir Talaran, Anjir Serapat dan Anjir Tamban (Aditjondro, 2003: 28, dan Levang, 2003:175).
Jumlah anak Sungai Barito di atas belum sepenuhnya lengkap, tapi cukup menjadi bukti yang menunjukkan posisi penting Sungai Barito sebagai muara anak Sungai yang bagian hulu berasal dari dua dataran tinggi, yakni pegunungan Muller di perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, serta Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan. Dengan demikian, Sungai Barito adalah induk dari anak-anak sungai yang berada di berbagai kota kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
 from : wikiwedia